Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kami Mengucapkan : Selamat Idul Fitri
1 Syawal 1433 Hijriyah

Kami Mengucapkan : Selamat Idul Fitri
1 Syawal 1433 Hijriyah

Selamat datang di Citus MKRPL Kota Jogjakarta Unit Rumah Perkotaan di Kadipaten - Kraton

MKRPL-KOTA JOGJA

M-KRPL KOTA JOGJA adalah Model Kawasan Rumah Pangan Lestari merupakan program Kementerian Pertanian dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sebagai penyelenggara program tersebut. MKRPL diselenggarakan sebagai rintisan pengembangan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan nasional. MKRPL juga sebagai wahana belajar petani dan masyarakat untuk mendukung pembangunan pertanian kota. MKRPL Kota merupakan kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta T.A.2012, kegiatan ini dapat terwujudkan berkat kerjasama instansi terkait dan partisipasi langsung Kelompok Tani Dewasa "Kencana Asri".


TERIMA KASIH

Hidup Pemerhati Pertanian
Indonesia

Selasa, 28 Agustus 2012

Tim M-KRPL BPTP Yogyakarta Kembangan Sayuran Vertikultur di Perkotaan

Pengembangan pertanian tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di perdesaan, tetapi juga oleh masyarakat yang bermukim di perkotaan sebagai bagian dari masyarakat Indonesia. Sayangnya potensi pembinaan bagi masyarakat perkotaan lebih sering diarahkan kepada pengembangan komoditas tanaman hias, karena konsumen tanaman hias sebagian besar memang terdapat di perkotaan. Sesungguhnya dikawasan perkotaan juga terdapat kelompok-kelompok tani yang bisa dibina untuk pengembangan komoditas pertanian lainnya, antara lain tanaman sayuran dan tanaman obat keluarga (biofarmaka), namun dalam penerapannya perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat.



Tantangan yang dihadapi untuk pengembangan pertanian di wilayah perkotaan antara lain keterbatasan lahan, keterbatasan pengetahuan dan teknologi, keterbatasan waktu yang bisa dicurahkan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah keterbatasan media tanam. Sebagian masyarakat yang tinggal diperkotaan ada yang harus “membeli tanah” untuk diolah menjadi media tanam. Hal ini juga dialami oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari kelurahan Bener Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta yang saat ini sedang mengembangkan tanaman sayuran secara vertikultur. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) yang dirintis Badan Litbang Pertanian. Pembinaan inovasi teknologi dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta dengan membentuk Team M-KRPL Kota Yogyakarta. “Kami ini tuan tanah…. yang berani membeli tanah dengan harga enam ribu rupiah per karung”. Gurau ketua KWT Mekarsari Ibu Nurul Baniah sambil tertawa.

Bertanam sayuran yang merupakan kegiatan inti dari program M-KRPL dipandang cukup menarik dan sesuai dengan kondisi umum masyarakat perkotaan. Sayuran adalah komoditas yang dibutuhkan setiap hari untuk konsumsi dan sumber gizi keluarga, sehingga pengembangannya dapat menghemat uang belanja. Bila ditekuni secara serius pengembangan sayuran juga dapat menjadi tambahan pendapatan keluarga maupun kelompoktani.

Sayuran terdiri dari berbagai jenis yang sangat bervariasi, banyak pilihan yang tidak membosankan, sehingga sangat strategis untuk memelihara motivasi anggota kelompok tani dalam bercocok tanam secara berkesinambungan. (H Rudy)

Mari bercocok tanam

Keterbatasan lahan terkadang menghalangi niat kita untuk berkebun di rumah. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk berkebun di rumah.
Kita bisa membangun kebun mini dengan sistem vertikultur atau bertingkat dan menggunakan pot maupun polybag. Bukan hanya sayur mayur saja, padi atau jagung pun bisa ditanam di pot maupun di polybag.
Sesuaikan jenis sayuran yang ingin ditanam dengan alam setempat. Daerah dataran rendah seperti Jakarta dan jogjakarta, tentu tidak mungkin ditanami sayur-sayuran untuk dataran tinggi seperti kentang, wortel, ataupun kubis. Kalau dipaksakan bisa saja tapi hasilnya tentu tidak akan maksimal.
Benih tanaman bisa dibeli di toko pertanian atau supermarket. Biar lebih semangat, untuk pemula bisa menanam sayuran yang mudah ditanam juga singkat masa panennya seperti kangkung, cabai, dan tomat.
Soal pupuk dan pestisida organik, bisa dibuat dari bahan-bahan yang terdapat di rumah. Pupuk misalnya, bisa dibuat dari kulit pisang yang dicincang lalu dipendam di sekitar tanaman. Sedangkan pestisida organik dibuat dari campuran cabai rawit dan bawang putih yang diblender kemudian direndam semalaman dengan 1 liter air.
Mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi, mari berkebun ! 
(intan ari) (Sumber : Intisari November 2011)

Kelompoktani Harus Mampu Mandiri

1. Kemandirian Ide dan Pengetahuan
  • Ide atau gagasan, adalah bentuk pemikiran yang merupakan langkah awal untuk memulai suatu kegiatan, tumbuhnya ide bisa berasal dari anggota maupun pengurus kelompoktani.
  • Ide bisa timbul dari proses melihat perkembangan di kelompoktani lain, diskusi dengan penyuluh dan pihak lain, atau diilhami dari berita di koran, radio maupun TV.
  • Ide yang perlu ditumbuhkan adalah ide yang bertujuan memajukan kelompoktani dan anggotanya.
  • Kemandirian ide terwujud bila anggota dan pengurus kelompoktani mampu menjalin komunikasi yang baik dan saling memberi masukan yang positif bagi kemajuan kelompoktani, yang ditindaklanjuti dengan upaya untuk mewujudkan ide tersebut.
  • Dalam mewujudkan ide diupayakan semaksimal mungkin dengan kemampuan sumberdaya yang ada, jika ada bantuan dari pihak lain maka hal itu bukanlah yang utama dan harus diposisikan sebagai “jembatan” yang harus dilalui, bukan malah bergantung kepada pihak lain.
  • Ide yang tidak ditindaklanjuti adalah hal percuma yang tak akan pernah tumbuh menjadi suatu kegiatan positif. Mewujudkan ide memerlukan keberanian untuk berbuat, pro dan kontra terhadap suatu gagasan adalah hal biasa, tak perlu ditakuti, yang penting kita bisa membuktikan bahwa gagasan tersebut ditujukan untuk memajukan kelompoktani dan seluruh anggotanya.
  • Kemandirian pengetahuan adalah keinginan yang kuat dari anggota dan pengurus kelompoktani untuk mencari informasi, dalam rangka mewujudkan gagasan, menyelesaikan permasalahan budidaya dan pemasaran, serta menyelesaikan persoalan lainnya.
  • Pengetahuan adalah kunci untuk bisa mewujudkan ide-ide baru, pengetahuan bisa ditingkatkan dengan cara rajin mencari informasi, gemar membaca, senang berdiskusi tentang hal yang positif seputar permasalahan pertanian.
2. Kemandirian Pengelolaan (manajerial)
  • Pengelolaan atau manajemen adalah salah satu cara yang perlu diterapkan agar kelompoktani bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
  • Manajemen dibutuhkan agar tugas-tugas pelayanan bisa terbagi dengan baik kepada pengurus, setiap pengurus memiliki tugas yang jelas, dengan kata lain siapa mengerjakan apa.
  • Manajemen dibutuhkan untuk mengatur hak dan kewajiban pengurus dan anggota.
  • Kemandirian pengelolaan terwujud bila setiap pengurus sudah mengetahui tugas masing-masing, dan anggota taat kepada hasil musyawarah yang disepakati bersama.
  • Kemandirian pengelolaan mudah diwujudkan apabila ada keterbukaan antara pengurus dan anggota.
3. Kemandirian Material
  • Pengertian material meliputi kemampuan permodalan individu maupun kelompok, kemampuan permodalan dalam wujud uang maupun barang.
  • Kemampuan untuk meningkatkan permodalan adalah jalan untuk mencapai kemandirian material.
  • Dalam mewujudkan gagasan diupayakan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan modal yang sudah kita miliki, jika masih kurang barulah mengupayakan modal dari pihak lain.
  • Mencari tambahan permodalan dari luar bukan berarti tidak mandiri. Jika terpaksa mencari tambahan modal dari pihak luar harus diposisikan sebagai pinjaman untuk “Modal Kelompoktani” yang tidak musnah ketika suatu gagasan berhasil diwujudkan.
  • Bantuan permodalan jangan membuat ketergantungan kepada pihak lain, apalagi selalu berharap agar dibantu pihak lain.
  • Kemandirian material tercapai bila kelompoktani dan anggotanya memiliki kemampuan “membayar dan menjaga kelestarian permodalan” yang sudah ada.
4. Kemandirian Pemasaran
  • Jika kelompoktani sudah sepakat untuk melakukan kegiatan agribisnis, maka sudah selayaknya mengetahui seluk beluk pasar.
  • Pemasaran adalah tanggung jawab setiap pelaku agribisnis, bukan tanggung jawab orang lain maupun instansi pemerintah.
  • Kemandirian pemasaran perlu dibangun dengan memberdayakan keterlibatan seluruh anggota kelompok beserta keluarganya. Kebersamaan dan kekompakan adalah salah satu kunci keberhasilan menuju kemandirian pemasaran.
  • Perlu disadari bahwa lebih banyak anggota yang terlibat promosi untuk menawarkan hasil produksi kelompoktani, semakin banyak “pintu peluang bisnis” yang bisa kita buka dibanding hanya mengandalkan beberapa tenaga pemasaran.
  • Sekalipun dalam promosi bisa melibatkan banyak orang, jangan lupa untuk tetap “satu Pintu” dalam urusan administrasi jual beli, yaitu dilakukan pencatatan dan pembukuan ditingkat kelompok.
  • Kelompoktani boleh memberi kebijakan potongan harga bagi anggota yang membeli bibit untuk dijual kembali kepada konsumen, sehingga memungkinkan anggota untuk mendapatkan “jasa” dari selisih harga penjualan kepada konsumen.
  • Tidak ada kewajiban bagi instansi pemerintah untuk memasarkan hasil produksi kelompoktani, bantuan yang bisa diberikan oleh instansi pemerintah biasanya hanya sebatas ikut mempromosikan produk kelompok tani.
  • Jangan pernah takut gagal untuk mulai memasarkan hasil produksi, karena salah satu kunci keberhasilan pemasaran adalah keberanian. Selamat Berjuang mitra taniku, semoga sukses. (H Rudy)

Rabu, 15 Agustus 2012

MENGIKUTI KEGIATAN PAMERAN HARI KRIDA PERTANIAN

Dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP), Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta menyelenggarakan pameran pertanian pada tanggal 13 s.d. 17 Agustus 2012 di halaman kantor Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi D.I. Yogyakarta jalan Gondosuli Yogyakarta.  KTD. Kencana Asri salah satu kelompoktani penggerak pembangunan pertanian di wilayah Kota Yogyakarta, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pameran tersebut.  Tujuan mengikuti kegiatan pameran selain untuk mengenalkan produk pertanian yang dihasilkan KTD. Kencana Asri, dengan berpartisipasi mengikuti kegiatan pameran diharapkan tercipta potensi dan peluang pasar, dan membangkitkan motivasi petani untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya.
Produk yang disajikan yaitu bermacam-macam tanaman sayuran dalam polybag (Terong, cabe, bunga kol, sawi dll) produk sayuran serta produk hasil olahan pertanian.  Produk tersebut selain dipamerkan juga di jual dengan harga yang relatif murah dibandingg pasar.
Silahkan ajak keluarga anda untuk mengunjungi pameran dan jangan lupa mampir ke stand KTD. Kencana Asri (amss).

Sabtu, 04 Agustus 2012

MANFAATKAN LIMBAH DAPUR UNTUK PUPUK ORGANIK DENGAN METODE TAKAKURA

Kita sering dipermasalahkan oleh limbah dapur jika telah menumpuk berada di tong sampah, berhari-hari akan bau dan jika kita onggokan di halaman tentu akan mencemari lingkungan rumah tinggal kita, sementara kita tidak memiliki lahan untuk membenamnya.  Saya akan mencoba menyajikan bagaimana cara memanfaatkan limbah dapur menjadi pupuk organik dengan metode TAKAKURA. Metode TAKAKURA adalah metode pembuatan media inokulum sebagai media pengurai bahan organik menjadi pupuk organik melalui proses inokulasi. Bagaimana caranya?
Komponen utama metode TAKAKURA ada dua yaitu media inokulum dan keranjang sampah sebagai wadah media inokulum. Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan TAKAKURA adalah :
Bahan :
  • Sekam padi (15 takar)
  • Tanah (5 takar)
  • Dedak/katul (5 takar)
  • Pupuk Kandang (1 takar)
  • Kompos (1 takar)
  • Gula pasir (1/4 takar)
  • Air bersih (secukupnya)

  • Peralatan :
  • Keranjang/Kotak Sampah
  • Sekop tangan/cetok
  • Ember plasti
  • Kantong kain
  • Kanton plastik
  • Kain penutup

  • Langkah Pembuatan Inokulum :
    1. Campurkan semua bahan tersebut di atas dan diaduk hingga merata, kecuali gula pasir yaitu dengan cara dilarutkan pada air dalam ember terlebih dahulu, kemudian baru disiramkan pada adonan hingga kadar air mencapai 40% atau ditandai saat adonan digenggam tidak meneteskan air dan jika kepalan tangan di buka adonan tersebut tidak pecah. 
    2. Setelah selesai masukan inokulum tersebut dalam kantong plastik dan diikat rapat-rapat hingga tidak ada rongga udara, kemudian diamkan selama satu minggu pada tempat yang teduh.
    Langkah Pembuatan media Inokulum :
    1. Siapkan keranjang/kotak sampah dari bahan plastik dan memiliki tutup.
    2. Siapkan kantong yang terbuat dari kain sebanyak dua buah kemudian diisi sekam padi hingga menyerupai bantal.  Bentuk ukuran bantal sekam disesuaikan dengan panjang dan lebar ruang kotak sampah. Jika tong sampah berbentuk bundar maka bantal sekam sebaiknya dibuat bundar sehingga bisa menutupi keseluruhan dasar tempat sampah tersebut.
    3. Siapkan kain seukuran mulut tempat sampah yang digunakan untuk penutup.
    4. Buat lapisan dinding dalam kotak sampah dengan menggunakan karton/kardus bekas, potong sesuai ukuran. 
    5. Masukan satu bantal pada dasar kotak sampah tersebut, selanjutnya masukan inokulum yang telah diperam 1 minggu ke dalam kotak sebanyak 3/4 bagian 
    6. Letakan bantal yang lain diatas inokulum tersebut, kemudian tutup dengan kain dan penutup tempat sampah.  Kotak TAKAKURA yang berisi inokulum telah siap untuk menginokulasi limbah dapur. 
    Cara Penggunaan TAKAKURA
    • Sebelum dimasukan pada kotak Takakura limbah dapur dirajang dengan pisau hingga kecil kecil, kemudian benamkan pada inokulum dengan membuat lubang menggunakan sekop tangan kemudian ditutup kembali dengan inokulum sekitar lubang, 
    • Tutup kembali kotak Takakura dengan bantal sekam, kain diatasnya dan baru penutup kotaknya 
    • Lakukan langkah tersebut pada setiap memasukkan limbah dapur kedalam kotak Takakura 
    • Jika kotak sampah TAKAKURA telah penuh, maka 1/3 bagian inokulum paling bawah bisa diambil dan digunakan untuk pemupukan tanaman dan 3/4 yang lain dapat digunakan untuk menginokulasi limbah dapur berikutnya.
    Selamat Mencoba.... (amss)

    Sumber : Dhenokhastuti Gema Pelikan

    Rabu, 01 Agustus 2012

    SI CANTIK YANG MEMBUAT KITA SEMAKIN TERGODA

    Siapa yang tak tergoda ketika melihat si cantik berada dihalaman rumah kita... semakin hari semakin dilirik dan semakin menggoda selera kita.  Suatu-saat kita tak akan segan untuk memetiknya.. Siapakah dia????  Dia lah "Si Terong Ungu" sayuran buah yang enak dilalap dan nikmat disantap.  Siapa saja akan lebih suka setelah tahu ternyata selain berwarna cantik dan indah, terong ungu memiliki sejuta manfaat bagi tubuh kita.

    Warna ungu terong terbentuk karena andil dari zat antosianin yang merupakan pigmen pemberi warna ungu. Terong ungu kaya akan zat antosianin, sehingga warna ungunya cukup mendominasi.
    Didalam tubuh manusia, zat antosianin berperan dalam menghambat oksidasi dari toksin dan juga mampu menghambat sel tumor. Zat antosianin mempunyai 2 komponen yaitu sianidin dan delphinidin yang mampu mencegah pertumbuhan sel kanker.

    Selain zat antosiadin, dalam sayuran berwarna ungu juga terdapat ellagic acid, dimana komponen tersebut bermanfaat untuk mencegah penggumpalan darah dan mencegah timbulnya beberapa jenis tumor dan kanker seperti kanker kulit, kanker pankreas, kanker payudara, kanker pencernaan dan kanker kolon.

    Nah sekarang janganlah ragu lagi, ayo kita manfaatkan halaman rumah kita untuk menanam terong ungu.  Dengan menanam sendiri kita bisa menjamin  terong yang dihasilkan merupakan produk organik yang aman dikonsumsi bagi kesehatan keluarga kita...
    Jika anda tidak ingin repot datanglah ke KBK MKRPL Kadipaten menyediakan bibit atau tanaman terong organik yang telah berbuah. (intanari)

    Sumber : Fb MOM (Mothers On Mobile)

    Kamis, 26 Juli 2012

    PENYEMAIAN BUNGA KOL DENGAN MEDIA DAUN PISANG

    Pada waktu Bapak Menteri Pertanian RI berkunjung ke Kebun Bibit Kawasan MKRPL Unit Kadipaten, beliau berpesan agar dalam penyemaian benih sayur menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan daun pisang. Menurut beliau penyemaian dengan media daun pisang memiliki kelebihan yaitu saat memindah bibit ke polybag, bibit tanaman yang ada di media semai tidak perlu dibongkar, tetapi bisa langsung dibenam ke dalam tanah.
    Pesemaian bunga kol umur 1 HST
    '

    Pesemaian bunga kol berumur 4 HST

    Menindaklanjuti anjuran Bapak Menteri Pertanian, anggota Kencana Asri sebagai pengelola KBK mencoba menyemai benih dengan media semai dari daun pisang. Keuntungan menggunakan media daun pisang telah dirasakan kelompok, selain bahan yang mudah di dapat di sekitar lokasi KBK, pengerjaannya pun mudah, dan yang paling mengesankan adalah benih yang ditanam lebih cepat tumbuh. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Pengelola KBK yaitu melakukan penyemaian bunga kol dengan dua media yang berbeda terbukti bahwa penyemaian dengan daun pisang lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan penyemaian lontong plastik. Pada tanggal 20 Juli 2012 benih disemai dan dilakukan pengamatan pertumbuhan benih, pada tanggal 24 Juli 2012 benih yang disemai pada media daun pisang sudah 100% tumbuh, sedangkan yang disemai dengan lontong plastik benih belum semuanya tumbuh. (intanari)

    Selasa, 17 Juli 2012

    KUNJUNGAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA


    Rabu, 11 Juli 2012 KTD. Kencana Asri sebagai motor penggerak Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Kota Jogjakarta unit Kadipaten mendapat kehormatan kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia Ir. Suswono, MMA. Berkat kegigihan dan kerja keras para anggota kelompok KTD Kencana Asri mendapat apresiasi Menteri pertanian karena telah berhasil membangun sebuah Model KRPL yang harapan kedepan menjadi contoh bagi KRPL wilayah lain. Menteri Pertanian dalam kunjungan nya menyampaikan pesan kepada kelompok untuk mengoptimalkan lahan pekarangan sehingga tidak ada pekarangan yang tidak dimanfaatkan untuk budidaya sayuran. Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan yang telah ditekuni tersebut terus dikembangkan sehingga menjadi kegiatan yang selain untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga, juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi keluarga, serta menyarankan selain budidaya ikan lele, kelompok agar berternak kelinci, karena ternak kelinci merupakan ternak yang mudah dipelihara dan cepat berkembang biak. Ternak kelinci selain menghasilkan daging juga sebagai sumber pupuk organik untuk pupuk tanaman sayuran yang diusahakan. Demikian juga dalam hal penyemaian benih sayuran, Bapak Menteri pertanian menyarankan kepada kelompok untuk menggunakan bahan yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan contohnya menggunakan daun pisang. Penyemaian dengan daun pisang memiliki kelebihan, yaitu saat memindah ke polybag media semai tidak perlu dibongkar tetapi langsung dibenam dalam tanah.

    Kunjungan Bapak Menteri Pertanian bagi KTD. Kencana Asri juga merupakan momen yang tepat karena kebetulan sayuran yang dibudiaya siap dipanen dan merupakan panen untuk yang pertama Kebun Bibit Kawasan (KBK). Sehingga kehadiran Bapak Menteri Pertanian sekaligus dimanfaatkan untuk acara launching dan panen perdana KBK. Beliau berkenan secara simbolik memetik sayur terong, tomat dan cabai yang berada di KBK. Setiap even kunjungan Beliau selalu memotivasi dan menyatakan bangga pada kelompok terhadap hasil yang memuaskan.

    Selain itu Beliau juga berkenan menyaksikan proses pembuatan rengginang yang diusahakan kelompok, serta mencicipi beberapa produk hasil olahan kelompok. (Intanari).

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews